Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 04:00:44【Kabar Kuliner】186 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu produk sayuran hasil budidaya pemuda di Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Diskominfo Lumaja

Jakarta (ANTARA) - Seorang pemuda kreatif asal Lumajang, Jawa Timur menyulap limbah Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pemuda bernama Asriafi Ath Thoriq melihat limbah MBG bukan sebagai sampah belaka, melainkan potensi bisnis hijau yang bisa membuka lapangan kerja baru.
"Limbah makanan seharusnya dipandang sebagai modal, bukan masalah. Dengan kreativitas dan bimbingan, kita bisa mencipngakan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ujar Asriafi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pemuda penerima Kalpataru dan Lencana Inovasi Desa dari Kementerian Desa tersebut berhasil mengolah eco enzyme, yakni cairan serbaguna hasil fermentasi limbah makanan yang dapat dijadikan disinfektan, sabun alami, pupuk cair, hingga bahan dasar pakan ternak ramah lingkungan.
Selain Asriafi, inovasi serupa juga dilakukan seorang petani muda, Dzaki Fahruddin, dari Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Ia mengumpulkan sisa makanan dapur MBG yang diolah menjadi eco enzyme dan pupuk cair untuk menyuburkan lahan pertaniannya.
Baca juga: Menteri LH dukung daerah tingkatkan kapasitas kelola limbah dari MBG
"Prosesnya sederhana. Limbah makanan dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan," ujar Dzaki.
Dari proses tersebut, ia bisa mendapatkan tanaman yang tumbuh lebih subur dengan biaya produksi lebih hemat. Para petani lain yang awalnya skeptis, kini justru ikut mengolah limbah MBG menjadi pupuk organik karena terbukti lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Inovasi ini bukan hanya mengurangi sampah, melainkan juga menumbuhkan jiwa wirausaha hijau di kalangan anak muda desa," ucapnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Khairul Hidayati mengapresiasi inovasi ekonomi hijau dari para pemuda Lumajang tersebut. Menurut dia, pemanfaatan limbah MBG menjadi produk ramah lingkungan adalah bentuk nyata dari ekonomi sirkuler di sektor gizi dan pangan.
“Apa yang dilakukan para pemuda di Lumajang membuktikan bahwa program MBG ngak berhenti di dapur. Ada nilai tambah ekonomi, edukasi, dan limbah menjadi ngak terbuang percuma, tapi justru memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar," kata Hida.
Ia berharap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga memiliki sistem pengelolaan limbah yang produktif, sehingga program MBG hadir ngak hanya untuk menyehatkan anak-anak, tapi memakmurkan desa.
Baca juga: Ini prosedur aman SPPG Cinere mulai pilih bahan hingga olah limbah MBG
Baca juga: Limbah MBG SPPG Palmerah dimanfaatkan untuk dua hal ini
Suka(343)
Artikel Terkait
- Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat

PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik

Ahli sebut faktor

PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza